Anu Dikasih Tinta Pemilu
Seorang pejabat merasa bingung seusai memberikan nafkah batin pada istrinya yang
ke-5,karena "anu-nya" di berikan tanda tinta pemilu oleh istrinya itu,lalu kata
si istri:
"Biar Bapak gak bisa NYOBLOS lagi di TEMPAT lain...!!!"
Menilai Sekretaris dan Atasannya
Dalam lingkungan kantor, kita sering melihat berbagai macam sifat dan karakter
manusia. Kadangkala kita sulit membaca karakter-karakter mereka, berikut adalah
sedikit karakter dan sifat dari karyawan kantor, dalam hal ini saya coba
fokuskan pada sekretaris dan atasannya agar kita tidak salah tanggap tentang
prilaku mereka.
Disusun dan ditulis oleh pakar dalam bidangnya.
Sekretaris baik - "Pak, saya ketikin ya?"
Sekretaris genit - "Pak, saya kitikin ya?"
Boss baik - "Mau dong!"
Boss nakal - "Maauu dooooongng."
Sekretaris baik - Duduk di kursi
Sekretaris genit - Duduk di lengan-kursi
Boss baik - Menarik nafas bila melihat sesuatu yang tidak benar
Boss nakal - Menarik nafas bila melihat sekretaris yang "tidak benar"
Sekretaris baik - Memijit key-board
Sekretaris genit - Memijit si-boss
Boss baik - "Kesini !"
Boss nakal - "Sini doong"
Sekretaris baik - Smoke After Lunch
Sekretaris genit - Shower After Lunch
Boss baik - "Sini naik mobil"
Boss nakal - "Sini,.. naik dong"
Sekretaris baik - Pulang larut, lembur-banyak kerjaan
Sekretaris genit - Pulang larut, LemBur-Lempengin Burung
Boss baik - "Nanti dinner bareng ya"
Boss nakal - "Nanti supper bareng yaah"
Sekretaris baik - "Sudah siap Pak?"
Sekretaris genit - "Sudah siap belum ?"
Boss baik - "Ambilkan pakaian saya di laundry"
Boss nakal - "Ambilkan handuk saya di lemari"
Sekretaris baik - Waktu tertusuk jarum "Aww"
Sekretaris genit - Waktu tertusuk jarum "Ahh"
Boss baik - "Saya puas dengan pekerjaan kamu"
Boss nakal - "Saya puas dengan permainan kamu"
Sekretaris baik - Waktu sedang tertekan "Aduuh pusing"
Sekretaris genit - Waktu sedang tertekan "Aduuhhhhhhh"
Boss baik - Memperhatikan pakaian dan kerja sekretarisnya
Boss nakal - Memperhatikan pakaian dan gaya sekretarisnya
Sekretaris baik - Pakaiannya mahal boros bahan
Sekretaris genit - Pakaiannya murah ngirit bahan
Boss baik - Suka menelan obat Dokter
Boss nakal - Suka menelan ludah
Sekretaris baik - Tebar senyum
Sekretaris genit - Tebar pesona
Boss baik - Suka daun lalapan
Boss nakal - Suka daun muda
Sekretaris baik - "Nanti mau keluar Pak?"
Sekretaris genit - "Sudah mau keluar Pak?"
Boss baik - Memilih sekretaris dari pengalaman dan kemampuannya
Boss nakal - Memilih sekretaris dari jam terbang dan keahliannya
Sekretaris baik - "Keluarnya nanti lama Pak?"
Sekretaris genit - "Keluarnya masih lama Pak?"
Boss baik - "Ini gaji kamu"
Boss nakal - "Ini bayaran kamu"
Sekretaris baik - Selalu siap melayani tamu dan bos
Sekretaris genit - Selalu siap melayani..
Karyawan baik - Membaca prosedure dan perjanjian kerja
Karyawan tidak produktif - Baca cerita lucu melulu
Malam Pertama Anton
Hari ini adalah hari pernikahan Anton dengan Indah (samaran aja kok bukan
beneran !), dua sejoli dari sebuah dusun. Dua sejoli ini sama - sama gak tahu
yang harus dilakukan pada malam pertama.
Jadi pada malam pertama mereka tidak diisi dengan "adegan-adegan" yahut, mereka
hanya tidur bareng aja.
Esoknya ayah Anton bertanya, "Gimana, Ton ? asyikkan malam pertamanya?"
Si Anton menjawab polos, "Biasa aja kok Pak ! kita kan hanya tiduran biasa."
Ayah Anton heran, "Lho jadi kalian nggak gitu - gitu ?"
"Gitu - gitu gimana to Pak ?", tanya Anton
Dengan bijaksana Ayah Anton menjelaskan, "Gini lho Tole ! kalo malam dalam rumah
tangga, kamu diwajibkan untuk berhubungan intim dengan istri. Caranya 'adek'
kamu dimasukkin ke 'itu' nya istrimu !"
Mendapat penjelasan dari Ayahnya, Anton langsung mempraktekkan pada malam
harinya.
Esoknya Ayah Anton kembali bertanya, "Gimana ? Asyikkan ?"
Si Anton menjawab dengan polos juga, "Asyik gimana, kan cuma dimasukin doang !"
Ayah Anton heran lagi, "Cuma dimasukin ? gak dikeluarin ?"
"Lho gimana to, Pak? katanya dimasukkin kok disuruh dikeluarin ?", tanya Anton
Dengan bijaksana Ayah Anton memberi solusi
"Gini aja, Le! nanti malam Bapak ada diluar deket kamar kamu! Bapak akan bawa
kentongan, nanti kalo kamu denger suara THUNG itu tandanya dimasukin, kalo
denger suara THUNG lagi itu tandanya ditarik ! ok ! "
"Oke deh, Pak ", jawab Anton
Malamnya Ayah Anton sudah bersiap di luar rumah dekat kamar Anton dan Indah
dengan kenthongannya. Si Anton pun udah bersiap diri.
Pada saat yang tepat Ayah Anton membunyikan 1 bunyi kentongan THUNG, mendapat
tanda itu si Anton langsung memulai tugasnya untuk "masuk". Beberapa detik
kemudian terdengar suara THUNG lagi, dan Anton langsung "ditarik". Beberapa
detik kemudian terdengar suara THUNG lagi, dan Anton langsung "masuk", begitu
seterusnya hingga suara kentongan menjadi lebih cepat dengan tempo sedang
"THUNG...THUNG ...THUNG ...THUNG THUNG... THUNG... THUNG... THUNG"
Antonpun mengikuti irama dan akhirnnya Anton dan istrinya pun mendapatkan makna
yang sesungguh tentang malam pertama
Tanpa diduga datang segerombolan petugas ronda yang sama - sama membunyikan
kentongan dengan tempo yang cepat. Suara kentongan itu bersatu dengan suara
kentongan Ayah Anton, sehingga tempo dari suara kentongan menjadi secepat
tempo lagunya Metallica. Tempo inipun diikuti Anton
THAK THUNG THUNG THUNG TERRR THAK THUNG THUNG THUNG TERRR THAK THUNG THUNG THUNG
TERRR THUNG THUNG THUNG THUNG THUNG THAK THUNG THUNG THUNG TERRR THUNG THUNG
THUNG THUNG THUNG THAK TERRRR THUNG THUNG THUNG THUNG THUTNG THUTNG THUNG THUNG
THUNG THUNG GLERRR
"BAAAAAAAAPPPPPPPAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK................ !!!! ", jerit Anton
Lelaki Bangsat
Seorang gadis berusia 20-an menemui dr. Tomi, seorang dokter pakar jiwa.
"Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya
lelaki bangsat. Ada kalanya saya rasa dia keterlaluan, dan ada kalanya pula saya
rasa memang patut saya memanggil dia seperti itu.." "Hmm.. panggilan itu memang
hinaan yg agak melampaui batas untuk seseorang.. tapi, mungkin kamu punya sebab
tersendiri sehingga memangilnya demikian. Ceritakanlah kpd saya agar saya dapat
membantu.."
"Ya memang ada.. pd satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai.
Dia pegang tangan saya." "Dia pegang tangan kamu seperti ini?" dr Tomi memberi
contoh.
"Ya. seperti yg dokter lakukan"
"Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dia dipanggil bangsat dong. Itu tandanya dia
tidak mau berpisah dgn kamu..."
"Kemudian dia merapatkan badannya k epada saya dan memeluk bahu saya..."
"Dia lakukan seperti inikah?"
"Ya. seperti inilah dia peluk saya dokter.."
"Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dgn kamu"
kata dr Tomi.
"Kemudian dia cium saya.."
"Dia cium kamu seperti ini ?"
"Ya. Ciumannya sama seperti yg dokter lakukan."
"Kalau sekadar ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu
tandanya dia sayang kamu, toh?"
"Kemudian dia memasukkan tangannya kedalam baju saya & meraba2 buah dada saya
dokter.."
"Dia lakukan seperti ini kah?"
"Ya, seperti yg dokter lakukan inilah cara dia memperlakukannya.."
"Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau membelai diri kamu.."
"Kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu persatu.."
"Adakah kamu membantah tindakannya?"
"Tidak, saya merelakannya sebab saya sayang dia.."
"Dia tanggalkan pakaian kamu seperti ini ?"
"Ya, sampai saya telanjang bulat seperti ini dokter..."
"Itu masih belum layak dipanggil bangsat, karena dia sebetulnya ingin mengenali
diri kamu seutuhnya"
"Kemudian dia mencumbui saya lalu melakukan hubungan seksual dgn saya dok..."
"Dia lakukan seperti yg kita lakukan tadi kah?"
"Ya. Memang itulah yg dia lakukan ketika itu"
"hmm, itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan
kamu dong!"
"Tapi kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
"HAH?? BRENGSEK!! DIA..MEMANG .. BANGSAT!!.. BANGSAAATTT!!!!.. LELAKI
BAAANGSAAAAAAAATTTTTT!!!!!!!!......"
Malam Pertama Ibarat Penjahat dan
Penjara
Sepasang pengantin baru sedang bersiap menikmati malam pertama mereka. Pengantin
perempuan berkata, "Mas, aku masih perawan dan tidak tahu apa-apa tentang seks.
Maukah Mas menerangkannya lebih dulu sebelum kita melakukannya?"
"Seks itu sederhananya begini?., kita umpamakan penjara, punya kamu selnya dan
punyaku penjahatnya. Di penjara, penjahat harus dimasukkan ke dalam sel," terang
pengantin lelaki. Lalu mereka pun mulai bercumbu mengarungi lautan asmara.
Ketika sudah selesai dan si pengantin lelaki sedang berbaring akan memejamkan
mata, si pengantin perempuan berkata, "Mas, penjahatnya lepas."
Pengantin lelaki pun mulai lagi memasukkan 'penjahatnya'. Rupanya si pengantin
perempuan sangat menikmati hubungan asmara yang baru pertama ini ia rasakan.
Setiap kali selesai, ia selalu mengatakan bahwa penjahatnya lepas atau melarikan
diri, keluar dari selnya.
Setelah sekian kali, si pengantin lelaki dengan nafas terengah-engah berkata, "Dik,
penjahat yang ini tidak menjalani hukuman seumur hidup."